
Hadist arbain no 16.tgl 6 syawal
Oleh ustad tengku azhar.lc di kalam hadist setiap hari senin
di rds fm
Hadist arabain nawawi no ke 6 ini Berkaitan dengan masalah
alghodob atau marah,yang berbunyi “aw sinniy la tagdop faro dada miroron “
artinya berwasiatlah padaku wahai rosulullah “janganlah marah,lalu dia
mengulangnya lagi “
Pelajaran Dari hadist tersebut ialah dianjurkan kepada setiap
muslim untuk banyak2 meminta wasiat kepada orang yang soleh,setlah meminta doa
kepadanya.karena betapa pentingnya meminta wasiat ini,hingga hasan albasri
mengungkapkan pada sebuah syi’er ”kehidupan
seorang muslim akan menjadi baik apabila wasiat seorang soleh menjadi makanan
sehari - harianya “
Jangan sampe salah meminta wasiat kecuali kepada orng2 yang
bener – benar bertakwa,karena berapa banyak pengusaha,pejabat yang slah minta
nasehat kepada orang yang salah contohnya kepada dukun,ahli
sihir,fujar,sayathin dan nasehat itu berimbas kepada pekerjaanya yang tidak
sesuai syariat islam sehingga dapat men dolimi diri sendiri dan oranglain “dholim
wa mudhlim “,
Bahkan terkadang,ahli ibadah tertipu dengan ahli jin yang memberi
nasehat untuk beribadah dengan aturan yang tidak jelas,dan padahal ibadah -
ibadah itu tdk pernah di syaritkan kan
Allah
Untuk itu jika ingin meminta nasehat atau wasiat mintalah
kepada orang yang benar2 ahli memberi nasehat,wasiat.
Hikmah dari pengulagan kata Marah adalah bahwasanya rosull sangat memberikan perhatian
yang besar terhadap masalah marah ini,dan betapa bahayanya masalah marah ini
sehingga ada syaer arab mengatakan “awalu ghodobi junun wa akhiruhu nadamun
“ awalnya marah itu kegilaan dan akhirnya adalah penyesalan
Sesungguhnya Jannah yang seluas langit dan bumi tu untuk
orang – orang yang namanya tercantum pada ayat berikut “aladina yunfiqunna fie
sarooi wa dorooi wal kadimina ghoit wa afiena ani nass,Allah yuhibu muhsinin “
,artinya “mereka yang menginfaqkan hartanya di kala sempit maupun lapang dan
yang menahan amarahnya serta memafkannya,sesunguhnya Allah menyukai orang –
orang yang berbuat baik “,adapun orang yang kuat bukan mereka yang jago di
peperangan tapi mereka yang dapat menahn amarahnya padahal dia bisa
melampiaskany “laisa sayadidu bi surah bali syadidu man hawa nafsahu ngindal
ghodob “
Dari kisah Ali dan pembantunya ini bisa kita lihat gambaran
para sahabat Rosull yang mengamalkan hadist tersebut, ketika Pembantu Ali menghidangkan kepadanya minuman,maka
diletakan lah gelas berisi air itu di hadapan Ali tapi tepat di hadapanya
jatuhlah gelas berisi air itu,berubahlah wajahnya Ali ingin marah,tapi sang
pembantu membacakan ayat yang di atas lalu Ali tidak jadi marah
Imam ibnu hambali rohimahum Allah menjelaskan hikamah dr
lafad jgn marah adalah jgn kita
marah,karena ciri2 orang bodoh adalah marah tanpa sebab,apa lagi marahnya tanpa
alas an syar’i.maka sebaliknya boleh marah harus da sebab syar’I dan dengan
syarat menjaga lisan dan tangan
Terkadang umat islam ketika marah sering menagatakan kalimat
yang gk jelas pa lg sama mukmin,terlebih sampai mengkafirkn pdahal permasalahan
yang menyebabkan marah itu hanya masalah hilafiyah,maka islam sangat
memperhatikan sifat marah dan mengajarkan untuk menjaga amarah.jadi jika ada
golongan atau kelompok yang mengatas namankan islam tapi sering menhujat,marah
dan mencela seperti kelompok syiah rofidoh yang kemarahn mereka di ikuti dengan
celaan ,kalimat melakanat,mancaci makinya,terlebih mencaci maki para sahabat
maka sudah tidak bisa di pungkiri itu kelompok sesat
“wa ida ghodibta amlik lisanaka wa yadaka”
Cukup sekian Allahu A’lam bi sowab,semoga manfaat ^^
No comments:
Post a Comment