Friday, July 7, 2017

[Anakku, Bermainlah Tanah Sesuka Hatimu]

"Loh bu, Itu anakny mainan tanah, gak pake sendal, haduuh gmn sih ibuny yang jaga, gak takut anakny kena kuman penyakit ya"

Bunda, apakah bunda pernah mendapatkan teguran dari orang lain, saat kita membiarkan anak kita mainan tanah, kotor-kotoran?
Atau kita sendiri yang melarang anak kita bermain-main tanah dan risih melihat anak orang bermain-main tanah?

Mari kita tanyakan perihal itu kepada Allah dan Rasul Nya langsung.

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى

“Darinya (tanah) itulah Kami Menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan Mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan Mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.” (Qs. Thaha: 55)

عن جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الأَنْبِيَاءِ قَبْلِي: ...وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا...

Dari Jabir, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Aku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun nabi sebelumku: ..... dijadikan untukku bumi/tanah sebagai masjid dan untuk bersuci...”(HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat menjelaskan bahwa manusia berasal, dikuburkan dan dihidupkan lagi dari tanah.Sementara yang dimaksud hadits diatas adalah bahwa tanah bisa dijadikan untuk bersuci, di antaranya tayammum jika tidak ada air. Juga bisa dijadikan tempat shalat asal tidak di tempat yang dilarang.

Kata (طهور) yang ada dalam hadits diatas berarti suci dan menyucikan.Ia memberi makna bahwa tanah itu suci secara dzat dan bukan najis. Bahkan, ia mampu menyucikan. Itu artinya tanah memiliki kekuatan untuk menghilangkan najis dengan semua jenisnya.

Jadi ayah dan bunda, cukuplah hadis dan ayat diatas menjadi pedoman kita dalam bersikap,

Dan zaman ini jauh sesudah ayat dan hadist itu ada, para ilmuan membuktikan kebenaranya, beginilah salah satu hasil penelitianya.

Setelah penelitian panjang, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tanah, khususnya tanah vulkanik mempunyai kemampuan membunuh kuman sangat kuat dalam waktu 24 jam, di mana jika dibiarkan tanpa tanah kumannya akan berkembang hingga 45 kali lipat. Bahkan Jun Wang peneliti di Merck Research New Jersey mengatakan: Telah hadir kesempatan baru sekarang untuk antibiotik dari ! (Lihat kajian ini di kaheel7.com)

Jadi ayah ,bunda biarkanlah anak-anak kita main dengan tanah, jangan-jangan mengapa saat ini mudah sekali anak kita sakit, apakah karena kita kuwalat dengan rosull yang mengatakan tanah itu suci,dan kita mengagap tanah itu kotor dan menjijikan lantas kita larang keras anak kita bermain-main denganya, bahkan hanya menginjakkan tanah tanpa sandal

Tak masalah hanya sekedar kotor toh kita bisa mencuciny pakai air, dan Allah pun memberikan kebaikan yang ada di dalam tanah untuk anak kita,

Jika sesekali mereka keinjak duri,sampai berdarah, insyaAllah itu adalah masalah yang kecil yang bisa segera diatasi, maka berkhusnudhonlah kepada Allah.

Hadis dan ayat telah jelas membahas keutamaan tanah, tak perlu lagi kita ragu membiarkan anak kita menikmati berjalan diatas tanah dan bermain-main denganya.

Sebenarnya kita tak perlu penelitian-penelitian untuk mempercayai apa yang disebutkan dalam hadis dan qura'an, tetapi jika kita termasuk model orang tua yang belum mantap tanpa penelitian seperti DR Haydel seorang ilmuwan hari ini, dia membutuhkan waktu setahun untuk sekedar meyakinkan diri tentang perihal tanah, ia berbagi pengalaman setelah meneliti hubungan antara tanag dan sel-sel hidup

Setahun yang lalu saya menganggap bahwa tanah adalah benda yang kotor, tetapi hari ini saya mengatakan bahwa tanah adalah benda yang mampu membersihkan! (Lihat di kaheel7.com)

Terlalu lama bukan, maka cukuplah yakin dengan Al-quran dan al hadis

Maka, "silahkan anakku, bermainlah tanah sesuka hatimu, berbahagialah karena Allah meridhoimu, dan ibu akan selalu disisimu menikmati bahagiamu bermain dengan tanah"

(Terinspirasi dengan tulisan ustad budi ashari, dengan sedikit ubahan)

#kabolmenulis14
#day6
#zahrasalmon

No comments: